10 kiat bersinar di acara ramah-tamah

10 kiat bersinar di acara ramah-tamah

Jika dikelola dengan bijak, acara ramah-tamah bisa menghadirkan banyak peluang bertemu nasabah baru. Baca kiat-kiat ini untuk menguasai networking.

Fokus pada misi Anda. Selain tokoh hebat, makanan gratis, dan wine nikmat, acara yang Anda hadiri juga mendatangkan peluang bertatap muka dengan orang yang ingin Anda temui, berjumpa orang baru, dan menyegarkan relasi yang ada. Bahasa profesionalnya, “beramah-tamah.”

Anda yakin cara terbaik untuk terlibat dengan orang berkekayaan bersih tinggi adalah dengan menjadi bagian dari dunia mereka. Anda sudah bergabung dengan empat organisasi komunitas yang banyak diminati oleh mereka. Mungkin Anda anggota museum setempat, simpatisan penampungan hewan, anggota aktif asosiasi alumni kampus, dan anggota berbayar kamar dagang. Ada banyak alternatif lainnya.

Seluruh organisasi ini menggelar acara yang menarik kerumunan. Sebagian mengadakan acara bulanan; sebagian lainnya lebih jarang. Anda menghadiri setidaknya satu acara per bulan untuk setiap organisasi. Untuk memanfaatkan networking Anda dengan maksimal, ikuti 10 kiat berikut:

1. Tahu siapa yang ingin ditemui. Sebagian besar hadirin mungkin layak jadi nasabah, tapi di antara mereka ada segelintir unggulan. Mereka ini mungkin tokoh dunia usaha atau anggota berpengaruh di komunitas. Akankah mereka datang? Sedikit riset sebelumnya akan memberi jawaban.
Kiat: Kenali dahulu orang yang akan Anda temui dan ciri fisiknya.

2. Berbusana rapi. Cerminkan kesuksesan dari penampilan. Orang menilai kita dari beberapa detik kesan pertama. Penilaian itu mungkin terjadi bahkan sebelum Anda mendekati mereka dan mengucapkan sepatah kata pun.
Kiat: Tampil rapi. Beri kesan Anda menyatu dengan dunia mereka.

3. Datangi mereka. Social prospecting itu seperti kencan. Anda perlu menghampiri dan meminta seseorang berdansa dengan Anda jika ingin berkencan dengannya suatu hari. Begitu Anda melihat orang yang ingin Anda temui, bangkit dan datangi. Bicaralah dengan mereka.
Kiat: Ada tiga pendekatan: Minta dikenalkan oleh teman, datangi dan sebut nama teman yang Anda berdua kenal, atau beri pujian.

4. Siapkan pertanyaan pencair suasana. “Anda tinggal di mana” dan “Apa profesi/bisnis Anda” adalah pertanyaan standar yang diajukan saat bercakap-cakap dengan orang yang belum dikenal. Anda perlu menyiapkan jawaban untuk setiap pertanyaan tersebut.
Kiat: Banggalah dengan profesi dan praktik jasa Anda. Jangan sibuk membicarakan diri sendiri. Tunjukkan minat dan gali cerita mereka.

5. Jangan paksakan bisnis. Anda sedang menjalin koneksi. Kalau Anda langsung bicara bisnis dan bersikeras memprospek, alarm bahaya di otak mereka berdering. Mereka sudah pernah mengalaminya.
Kiat: Orang yang langsung ngotot mengajak berbisnis terkesan putus asa. Di dunia perkencanan, orang putus asa tidak dapat kesempatan. Pada acara kumpul-kumpul dan bisnis, lawan dari putus asa adalah sukses. Orang sukses ingin mengenal orang sukses lainnya.

6. Pancing dia untuk banyak bercerita. Orang suka bicara tentang dirinya. Anda sedang mencari tahu tentang diri, minat, dan opini mereka. Anda bisa berbagi pengalaman pribadi atau bertanya agar percakapan terus mengalir.
Kiat: Mengulang poin utama yang baru saja mereka sampaikan menunjukkan bahwa Anda mendengarkan. Orang suka didengarkan.

7. Temukan minat yang sama. Idealnya, Anda punya lebih dari satu minat. Orang dengan hobi tertentu atau minat khusus senang membicarakannya dengan sesama pegiat atau orang yang memang ingin tahu.
Kiat: Kesamaan minat bisa jadi alasan untuk bertemu lagi di kemudian hari.

8. Tetapkan target untuk bertemu enam orang baru di setiap acara. Target ini cukup sulit. Mencapainya perlu usaha. Sebaiknya, Anda santai dan tidak perlu tegang. Beralihlah dari satu percakapan, lalu bergeraklah untuk membuka percakapan lain.
Kiat: Percakapan dengan orang baru akan terasa canggung ketika Anda dan lawan bicara kehabisan topik. Kalau tidak pergi, Anda akan terkesan sedang membuntuti. Jadi, simpulkan percakapan selagi obrolannya masih enak.

9. Sapa orang yang Anda temui sebelumnya. Anda akan berpapasan dengan orang yang Anda temui sebulan lalu. Berhenti, sapa, dan ajak bicara. Mereka mungkin tidak cocok diprospek, tapi teman baik mereka mungkin cocok.
Kiat: Bersikap sopan dan supel menepis kecurigaan bahwa Anda tukang panjat sosial atau hanya cari orang yang bisa diajak berbisnis.

10. Sapa lagi sebelum pergi. Area parkir kendaraan dan tempat penitipan jas membuka peluang terjadinya percakapan. Saat menunggu bersama hadirin lain, sampaikan bahwa Anda senang berbincang dan singgung pula kesamaan minat tadi. Sampaikan bahwa Anda ingin menjaga komunikasi, lalu diam sejenak. Biar mereka yang ambil langkah selanjutnya.
Kiat: Jika mereka menawarkan kartu nama atau kontak, saya akan ambil kartu saya juga, menulis nomor saya di baliknya dengan keterangan “sesama pecinta wine” atau pengingat lain dari percakapan tadi.

Jangan lupa buat catatan pribadi soal orang-orang yang Anda jumpai. Lakukan hari itu juga kala ingatan masih segar. Hari berikutnya, tambahkan detail tersebut ke catatan soal teman baru yang Anda temui sebelumnya. Malam Anda pun jadi menyenangkan dan produktif.