Bekerja sebagai fisioterapis yang merawat pasien lumpuh di rumah sakit, Yoon Seok Kim punya totalitas membantu. Pekerjaan yang berat ini justru membuatnya sadar ia mau berbuat lebih.
“Melihat pasien menderita karena sakitnya membuat saya sadar mereka perlu asuransi,” kata anggota enam tahun MDRT dari Seoul, Republik Korea, ini. “Saya jadi penasihat untuk membantu mereka secara holistik, tidak seperti terapis yang merawat tubuh mereka saja.”
Begitupun, transisinya tidak mudah. Awalnya, Kim merasa tertekan karena harus beralih dari merawat sejumlah kecil pasien ke bertemu 15 orang setiap pekan sebagai penasihat. (Ia sangat mensyukuri bisnis dari nasabah pertamanya, dan hingga kini ia tetap menjaga kontak sebulan sekali.) Seiring waktu, ia akhirnya menyadari kesejajaran skill di antara dua bidang ini:
- Mempelajari riwayat pasien/nasabah sebagai konteks situasi terkini dengan cara bertanya
- Menetapkan target jangka panjang dan pendek, lalu berkolaborasi dengan pasien/nasabah untuk mencapainya
- Menumbuhkan rasa percaya pasien/nasabah untuk hasil lebih baik
- Mendayagunakan rasa percaya sebagai sarana kolaborasi dan progres menuju target
Demi memperluas cakrawala pengetahuannya, Kim tahu ia harus berkembang. Ia membentuk grup studi yang disebut “rapat ajaib”, tempatnya dan penasihat lain berbagi ide dan belajar dari penasihat lebih berpengalaman yang diundang sebagai narasumber tiap bulan. Meski grup ini efektif, banyak peserta mengundurkan diri. Kim beradaptasi dan membentuk grup baru, tempatnya kini berperan lebih sebagai mentor, bukannya mentee. (Ia rutin mengadakan rapat ajaib dengan para penasihat kawakan dari perusahaannya, yang kadang memperkenalkannya dengan praktisi lain seperti pengacara, akuntan, dokter, dan agen real estat.)
Grup baru yang bertemu dua kali sebulan itu mensyaratkan pengalaman lima tahun di bidang jasa keuangan, juga komitmen untuk tetap konsisten dan positif. Di grup ini, Kim membimbing dengan mendengarkan tantangan penasihat lain dan memupuk rasa percaya diri mereka dalam merespons tantangan. Meski Kim tidak merasa berbakat di bidang penjualan, ia tahu pentingnya mendengarkan dan konsistensi. Ia bangun pukul 05.30 tiap hari, berlatih satu jam di pusat kebugaran, dan masuk kantor pukul 07.30. Targetnya: bertemu tiga orang tiap hari dan closing tiga polis tiap pekan.
Ketekunan dan teladannya membantu para mentee di grupnya untuk, tak hanya meraih MDRT, tapi juga menjadi mentor.
“Saya rasa, inilah saatnya bahu-membahu, bukan bekerja sendirian,” tukasnya.
Myungsuk Jung adalah penulis untuk Team Lewis, agensi komunikasi yang membantu pengembangan konten MDRT untuk pasar Asia-Pasifik. Hubungi mdrteditorial@teamlewis.com.
Kontak: Yoon Seok Kim baboys1201@naver.com