Dua tahun terakhir, cara anggota MDRT menjalankan bisnis berubah drastis di seluruh dunia. Di tengah ditutupnya kantor, pembatasan sosial, dan kekhawatiran tentang keamanan, demi tetap mempersembahkan layanan nasabah, kita memodifikasi cara berinteraksi dengan nasabah — bahkan dengan staf. Kini banyak kegiatan dilakukan secara daring. Ekspektasi nasabah pun telah disesuaikan dengan keadaan.
Saat perubahan sedikit melambat, gunakan waktu untuk melihat cara kerja kita. Pastikan, sebagai penasihat nasabah, kita tetap bertindak secara bertanggung jawab dan patuh pada kode etik. Komite ini menimbang hal-hal yang perlu diperhatikan para pemimpin praktik yang etis di era sekarang.
Bagaimana dampak temu daring terhadap kode etik?
Saat dunia dipaksa di rumah saja pada awal 2020, Zoom dan platform pertemuan virtual lain jadi tali penyelamat kita untuk menjangkau nasabah dan melanjutkan bisnis. Dua tahun kemudian, teknologi ini telah merasuki banyak area kerja sehari-hari kita. Bagi sebagian penasihat dan nasabah, temu daring tetap jadi langkah pencegahan yang perlu diambil — setidaknya selama lonjakan pandemi menerpa berbagai lokasi. Bagi penasihat lain, penerimaan nasabah terhadap platform-platform ini menjadikan pertemuan lebih efisien. Banyak yang lebih memilih format virtual untuk sebagian atau semua temu tinjauan nasabah.
Saat lingkungan baru terus berevolusi, tetap pertimbangkan risiko yang timbul dari temu virtual. Sudahkah kita memastikan keamanan pengiriman informasi rahasia? Sekaranglah waktunya meninjau dan membahas keamanan siber dengan nasabah. Jika kita menggunakan aplikasi asuransi elektronik, bagaimana keamanannya? Apa kemungkinan dampaknya pada nasabah jika informasi rahasia tak sengaja terungkap? Menyadari hal ini, pertimbangkan kondisi tiap nasabah dan bahas kekhawatiran serta preferensi mereka.
Bagaimana melindungi kerahasiaan nasabah?
Kita bertanggung jawab untuk memakai teknologi baru secara hati-hati agar informasi pribadi dan keuangan nasabah tetap aman. Dengan berkomunikasi di platform resmi, seperti sistem surel perusahaan yang terenkripsi, kita bisa mencegah bocornya data sensitif. Penyimpanan informasi juga perlu dipikirkan dengan cermat. Pastikan kita menyimpan dokumen nasabah yang diperlukan saja. Saat mengadakan temu virtual dengan nasabah di Zoom, kita harus ekstra waspada dengan informasi yang bisa mereka lihat. Saat beralih dari satu layar atau tab ke yang lain, informasi yang kita buka mungkin terlihat, seperti nama pada berkas. Untuk mencegahnya, tutup semua peramban berkas dan folder lain selama temu virtual agar tak sengaja terlihat. Selain itu, gunakan nama folder yang tidak terlalu spesifik. Misalnya, pakai inisial – bukan nama lengkap – nasabah.
Bagaimana mempertimbangkan kode etik saat bekerja daring dengan staf?
Staf meneladani kita dalam hal kerahasiaan dan keamanan di lingkungan kerja virtual. Pastikan mereka tahu pedoman kerja terkini. Pastikan mereka waspada dengan pertimbangan ekstra saat berinteraksi dengan nasabah secara virtual. Inilah saat yang tepat untuk memperbarui dokumen proses bisnis dengan menyertakan interaksi daring dan pencegahan ekstra.
Bagaimana kita menjaga profesionalisme di media sosial?
Makin banyak aktivitas kerja sehari-hari dilakukan secara daring. Kita harus ekstra waspada: Jangan sampai kita berbagi unggahan dengan pihak selain audiens yang dikehendaki. Juga, ambil langkah pencegahan. Pastikan tidak ada materi sensitif yang tersimpan beredar dunia maya. Banyak penasihat di seluruh dunia hadir di jaringan media sosial seperti Facebook, LinkedIn, atau WhatsApp. Kita tunduk pada regulasi ketat yang mengatur aktivitas media sosial. Kita juga wajib menyertakan penafian bahwa konten kita bukan nasihat, melainkan informasi umum. Kita bertanggung jawab untuk mengetahui dan mematuhi batasan saat beraktivitas di dunia daring.
Bagaimana memastikan kebutuhan nasabah terpenuhi?
Di awal 2020, saat kesehatan dan keselamatan pribadi terancam, jumlah prospek yang mencari solusi asuransi jiwa dan rencana waris meningkat. Konsumen kian membutuhkan produk dan jasa kita. Di tengah situasi seperti ini, kita wajib tetap mengikuti protokol kepenasihatan.
Pertama, jika prospek yang mencari kita, ikuti prosedur yang sama seolah kita yang mencari prospek. Teliti diri dan bisnis prospek tersebut; rujuk artikel dan unggahan yang Anda temukan tentang mereka. Ini akan mempersiapkan Anda untuk pertemuan pertama.
Standar tinggi dalam proses pencarian fakta sebaiknya tidak turun saat prospek datang pada kita. Kita perlu berupaya memahami kebutuhan prospek dan bertanya tentang diri, keluarga, dan bisnisnya. Orang yang tertarik adalah orang yang menarik. Dialog jadi efektif jika kita mau bertanya dan menyimak baik-baik. Jumlah waktu yang dicurahkan dan kualitas pertemuan kita dengan mereka sebaiknya setara. Fokus pada tiap langkah — dari pencarian fakta, presentasi, dan closing — akan membuat kita yakin bahwa kebutuhan mereka kita penuhi.
Kapan sebaiknya menolak prospek?
Saat permintaan prospek membuat Anda tak nyaman, berhenti sejenak dan renungkan kode etik dalam situasi itu. Jangan abaikan intuisi — luangkan waktu meriset permintaan dan pastikan pemenuhannya tidak melanggar hukum atau regulasi yang berlaku.
Contohnya, prospek meminta diskon (penasihat membayar nasabah dengan sebagian komisinya). Permintaan ini mungkin lumrah bagi prospek dari budaya yang biasa tawar-menawar dalam setiap transaksi, tapi ilegal di banyak tempat dan bisa membahayakan lisensi Anda. Saat menghadapi permintaan diskon, terangkan bahwa jasa yang disediakan penasihat yang taat kode etik lebih bernilai dari penasihat yang menjanjikan diskon. Agar mudah menangani situasi ini, proaktiflah dalam menjelaskan mekanisme kompensasi dan layanan kita dalam surat perikatan yang kita sampaikan kepada nasabah di awal hubungan.
Jika prospek kukuh dengan permintaannya, tolak kerja sama dengannya dan cari prospek lain.
Menaati Kode Etik MDRT memastikan kita menyampaikan nasihat terbaik. Pelajari contoh dari sesama anggota dalam kisah sukses yang dibagikan di majalah ini dan di mdrt.org untuk mewujudkan praktik yang sukses dan taat kode etik.
Kode Etik MDRT
Para anggota Million Dollar Round Table harus senantiasa mengingat bahwa menaati dan melaksanakan Kode Etik Million Dollar Round Table berarti menjunjung standar kualitas tertinggi keanggotaan. Standar ini akan membawa manfaat bagi masyarakat serta industri asuransi dan jasa keuangan. Oleh karena itu, para anggota wajib:
- Selalu menempatkan kepentingan nasabah di atas kepentingan sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Menjaga standar tertinggi kompetensi profesional dengan selalu menjaga dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi profesional.
- Memegang teguh kepercayaan nasabah dengan menganggap semua informasi usaha dan pribadi yang berhubungan dengan nasabah adalah hal yang istimewa dan harus dijaga kerahasiaannya.
- Menginformasikan fakta yang diperlukan selengkap mungkin sehingga nasabah dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh.
- Menjaga perilaku dan sikap pribadi yang mencerminkan citra baik sebagai praktisi asuransi dan jasa keuangan serta sebagai anggota Million Dollar Round Table.
- Memastikan bahwa setiap penggantian produk asuransi atau keuangan adalah demi manfaat bagi nasabah.
- Menaati dan mematuhi semua ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di wilayah hukum tempat anggota menjalankan bisnis atau usaha.