Jika ditanya apakah Anda pernah mengikuti pelatihan atau training untuk mengembangkan karier sebagai penasihat keuangan, pasti kebanyakan dari kita akan akan menjawab pernah. Pelatihan, training, ataupun seminar menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan penasihat keuangan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada prospek dan nasabahnya karena penasihat keuangan adalah garda terdepan dari perusahaan yang akan berinteraksi langsung dengan prospek dan nasabah.
Linda Varianda, anggota MDRT 13 tahun dengan 2 Court of the Table dari Jakarta Indonesia mengatakan bahwa ada 2 jenis kategori pelatihan yang dibagi menjadi untuk penasihat keuangan yang sudah lama berkecimpung di dunia asuransi dan yang baru saja memulai karier sebagai penasihat keuangan. Ketika pertama kali Varianda terjun ke industri asuransi, perusahaan tempat ia bernaung memberikan pelatihan Mentoring MDRT dengan coach yang berasal dari perusahaan asuransi yang berbeda. Dalam sesi mentoring pengenalan MDRT tersebut, Varianda banyak belajar mengenai bagaimana caranya menjadi seorang penasihat keuangan yang profesional. Terlebih di masa sekarang dimana tidak peduli Anda sudah lama menjadi penasihat keuangan atau baru mau memulai karier, Anda sama-sama dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman yang sudah berubah dan belajar memanfaatkan teknologi dan media sosial yang makin canggih.
“Saya selalu mengikuti pelatihan dan seminar yang ada seperti pelatihan yang diadakan oleh perusahaan saya untuk para penasihat keuangan, MDRT experience yang setiap diadakan di negara-negara Asia, MDRT Mentoring Program, pertemuan PAAI (Perkumpulan Asosiasi Asuransi Indonesia) yang diadakan setiap hari Jumat, dan seminar lainnya yang diadakan baik lewat Zoom maupun secara tatap muka. Salah satu ilmu yang selalu saya ingat dan saya lakukan sampai hari ini adalah ketika saya presentasi ke nasabah, saya selalu menghitung nilai ekonomi suatu keluarga untuk mengetahui berapa uang pertanggungan yang harus dibeli agar keluarga nasabah terlindungi secara finansial bila pencari nafkahnya telah meninggal dunia dan mengenai legacy. Legacy adalah warisan, yang juga berarti sebuah nilai yang diturunkan dari satu periode waktu ke periode waktu lainnya. Saya juga sampaikan bahwa kata kunci dari legacy adalah likuid dan segera,” ujar Varianda.
Biasanya Varianda akan mencari tahu mengenai training atau seminar apa yang ia butuhkan dari media sosial. Menurutnya, penasihat keuangan perlu untuk selalu belajar dan memperbaharui pengetahuan agar tidak tertinggal dengan kebutuhan nasabah yang kian beragam. Selain itu, menurut Varianda, penasihat keuangan perlu untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai asuransi sebagai konsep perencanaan keuangan untuk siapa pun tanpa terkecuali. Beberapa pembelajaran yang Varianda dapatkan dari berbagai seminar dan training yang ia ikuti dan berkesan baginya antara lain:
- Pada tahun 2017, Varianda mengikuti APLIC (Asia Pacific Life Insurance Congress) di Filipina, dan dalam kesempatan itu, Jeanette Lee mengatakan bahwa “Life insurance simply provides money that you want but do not have yet. Life insurance is creating wealth for your family at a discount. This is your love gift to them” (Asuransi jiwa menyediakan uang yang Anda inginkan tapi belum Anda miliki. Asuransi jiwa menciptakan kekayaan untuk keluarga Anda dengan harga diskon, sebuah bentuk cinta untuk mereka.)
- Dari MDRT Mentoring yang Varianda ikuti, Jeannette Ma mengatakan bahwa segala sesuatu yang kita ketahui adalah ‘kekayaan’. Segala sesuatu yang tidak kita ketahui adalah risiko. Berhenti memberi tahu orang apa yang mereka butuhkan. Berhenti bertanya kepada orang apa yang mereka mau. Apa yang Anda mau? Berapa uang pertanggungan yang bapak/ibu inginkan dan berapa banyak penyakit kritis yang bapak inginkan?
- Sanjay Tolani mengatakan bahwa dia tidak pernah cerita mengenai produk, tetapi dia selalu memberikan analogi dan dia mendengarkan semua nasabahnya baru kemudian dia memberikan solusinya.
- Miliana Marten mengatakan bahwa salah satu aset yang mencari ahli warisnya adalah asuransi. Asuransi jiwa adalah investasi seimbang terbaik bagi kebanyakan orang.
“Setiap kali setelah saya mengikuti pelatihan ataupun seminar, pastinya saya langsung praktikan ke calon nasabah. Saya biasanya akan menginfokan kepada calon nasabah bahwa saya baru mengikuti seminar dan ingin membagikan beberapa hal yang sangat berguna kepada bapak/ibu berikan jadi mohon berikan saya 30 menit untuk membagikan hal-hal yang pastinya berguna untuk keluarga bapak/ibu. Salah satu hal yang saya pernah bagikan kepada nasabah saya adalah sebuah cerita mengenai seseorang yang ingin menunda program asuransi yang saya berikan. Sebut saja namanya Bapak Budi. Saya mengatakan kepada beliau bahwa saya akan menyetorkan uang sebesar Rp 50.000.000 kepada Pak Budi tetapi ada persyaratannya. Bila suatu hari nanti saya meninggal dunia, maka bapak harus menyetorkan dana sebesar Rp 1.000.000.0000 kepada keluarga saya, bagaimana pak? Bapak tersebut terdiam sesaat dan sembari menatap saya lalu mengatakan bahwa ia tidak mau, saya pun bertanya kenapa pak? Pak Budi menjawab bahwa ia tidak tahu usia saya sampai kapan dan terlalu berisiko apakah besok kita akan bertemu kembali atau tidak. Yang kemudian saya jawab bahwa hal tersebut adalah benar pak, karena kita tidak pernah tahu kapan risiko kehidupan akan terjadi sehingga dari sekarang kita harus mempersiapkan proteksi tersebut sedini mungkin,” ucap Varianda.
Contact: MDRTeditorial@teamlewis.com