Log in to access resources reserved for MDRT members.
4 pelajaran dari ayah
4 pelajaran dari ayah

Jul 01 2024 / Round the Table Magazine

4 pelajaran dari ayah

Oracion terapkan ilmu sang ayah, yang seorang guru, dalam kariernya sebagai penasihat.

Topik bahasan

Allen Clark Alas-As Oracion tekun belajar berkat dorongan ayahnya, seorang guru pendidikan teknologi dan mata pencaharian yang tetap mengikuti inovasi termutakhir di bidangnya, untuk terus menimba ilmu dan kepandaian. Ayahnya, Allan, telah menjadi guru sekolah menengah selama 34 tahun dan sering tidak di rumah saat Allen masih kecil. Sekarang, mereka mulai dekat, dan Allen menyadari bahwa guru dan penasihat memiliki banyak kesamaan keterampilan.

“Hubungan kami baru akrab setelah saya menjadi ayah dan beban kerja beliau kian ringan,” ujar anggota empat tahun MDRT dari Dumaguete City, Filipina, ini. “Kami mengisi ruang dan waktu yang dulu bolong dengan sering-sering bersama. Lewat perbincangan kami, saya menuai manfaat dari petikan pelajaran hidupnya, yang bisa saya terapkan di karier saya sebagai penasihat keuangan dan di keluarga saya.”

1. Kerjakan tugas administratif di pagi hari

Produktiflah di pagi hari agar kita lebih bisa belajar, berkembang, dan berprestasi di rumah dan di kantor. Pagi yang produktif adalah rutinitas harian ayah Oracion, apalagi setelah merasa segar karena tidur nyenyak semalaman. Jadi, Oracion mengawali harinya pukul 5 pagi.

“Setelah bangun, sembari menyiapkan sarapan untuk keluarga, saya mengirimkan proposal, mengabari nasabah tentang polisnya, dan menanyakan kabar mereka. Semua itu saya tuntaskan dahulu supaya notifikasi pesan saya muncul di ponsel nasabah tepat setelah mereka bangun. Mereka jadi punya waktu untuk membaca dan memahaminya, dan mengirim pertanyaan sore harinya,” kata Oracion.

Rapat ia jadwalkan dari 9 pagi hingga tengah hari karena kebanyakan nasabah dan prospek sibuk di sore hari. Jika tidak ada rapat pagi, ia ke kantor untuk menyerahkan dokumen dan mengerjakan perubahan yang diminta nasabah. Sore harinya, ia berkumpul dengan tim untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan mutu kerja mereka. Dengan kerja lebih pagi dan rutinitas efisien, ia selesai bekerja pukul 5 sore dan sisa hari bisa dinikmati bersama keluarga.

2. Sederhanakan ide rumit

Sederhanakan ide rumit sampai anak-anak pun mengerti. Itu tantangan guru di ruang kelas, dan merupakan mandat penasihat saat menerangkan rencana asuransi rumit kepada nasabahnya. “Keterampilan komunikasi dan analitis saya terasah dengan berbincang dan menjelaskan konsep rumit kepada anak-anak saya,” kata Oracion. “Lewat latihan, teknik yang disarankan ayah saya telah bantu nasabah lebih memahami seluk-beluk polis mereka dan komitmen yang perlu diambil untuk melindungi diri dan keluarga secara finansial,” imbuhnya.

Nama tekniknya R&B, atau Ringkas dan Bernas. Misalnya, perencanaan keuangan sesuai tahap kehidupan bisa sulit dipahami nasabah. Maka, Oracion menyajikan contoh praktis penerapan komponen seperti dana darurat, tabungan, investasi, dan dana pensiun ke dalam berbagai kondisi hidup nasabah.

3. Catat pertanyaan nasabah

Di ruang kelas, ayah Oracion mendorong siswanya untuk bertanya secara langsung dan selama waktu diskusi. Dia berembuk dengan kelasnya, menyoroti pertanyaan menarik, dan mencari jawabannya. Demikian pula, Oracion mendorong nasabah untuk bertanya. Ia pun konsekuen untuk menanggapi pertanyaan itu, sekalipun akhirnya harus mencari jawabannya di departemen lain.

“Nasabah meminta saya untuk menyesuaikan presentasi saat menjawab pertanyaan mereka di rapat berikutnya sehingga waktu saya untuk mendalami mereka lebih lega,” katanya.

Di awal kariernya dulu, Oracion pernah menghadapi nasabah sulit yang pernah bekerja di sebuah firma Wall Street. Ia dihujani pertanyaan tentang investasi dan strategi yang diajukannya. Oracion menjeda rapat untuk berkonsultasi dengan mentornya lewat telepon. Ia disarankan untuk menerima dahulu pertanyaan itu, menjadwalkan temu lanjutan, dan mencari jawabannya di materi perusahaan. Pada pertemuan berikutnya, Oracion menjawab tiap pertanyaan dengan efektif dan nasabah pun, terkesan dengan dedikasi dan keahliannya, menandatangani proposalnya.

4. Terus ikuti perkembangan

Belajar adalah proses tanpa akhir, terlebih karena dunia ini berkembang dan tren muncul silih berganti.

“Ayah saya mengajar para siswa dari generasi baru, jadi beliau terus mengikuti perkembangan terkini,” kata Oracion.“Demikian pula saya. Sebagai penasihat keuangan, saya harus belajar detail penting produk dan layanan baru perusahaan serta mengikuti kabar terkini dunia ekonomi yang dapat mempengaruhi portofolio nasabah, dan berbagai sarana lainnya.”

Alhasil, nasabah menghargai ketelitiannya dalam bekerja.

“Saat saya pertama kali bertemu prospek baru dan bertanya tahu saya dari mana, mereka bilang nasabah lama mereferensikan saya karena mengakui pengetahuan luas saya tentang polis dan dampak perubahan ekonomi, seperti inflasi, pada mereka,” kata Oracion.

Nasihat terbaik ayahnya, “Terus benahi diri untuk menjadi ayah, suami, dan penasihat keuangan yang lebih baik,” katanya. “Jangan pernah puas. Selalu ada hal baru untuk dipelajari dan selalu ada orang lain untuk dibantu. Saya bersyukur dikaruniai kehidupan keluarga yang bahagia dan karier memuaskan, dan saya selalu menghargainya.”

Antonette Reyes adalah penulis di Team Lewis, agensi komunikasi yang membantu pengembangan konten MDRT untuk pasar Asia-Pasifik. Hubungi mdrteditorial@teamlewis.com.

Kontak

Allen Clark Oracion plukallen.oracion@gmail.com