Sedang mencari cara mengasah skill dan pengetahuan? Berikut ini beberapa buku rekomendasi anggota MDRT sebagai sumber ilmu dan panduan.
► Tiny Habits: The Small Changes That Change Everything oleh B.J. Fogg dan Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones oleh James Clear menjabarkan aneka metode cepat dan mudah untuk membina kebiasaan pemacu produktivitas.
“Dua buku jempolan ini saya baca saat mengikuti Klub Baca MDRT. Penuh kiat bagus untuk semua, keduanya saya rekomendasikan untuk rekan yang sedang mandek dan ingin berbenah sedikit demi sedikit. Sebagai penasihat, baik sedang mandek ataupun tidak, hidup kita harus ada konsistensi. Bonusnya, bila konsisten di satu segi kehidupan, segi-segi yang lain terkena imbas positifnya juga.”
—R.J. Kelly, AEP, MSFS, anggota 44 tahun MDRT, San Diego, California, AS
► Exactly What to Say: The Magic Words for Influence and Impact oleh Phil M. Jones
Pertanyaan dan rasa ingin tahu mendorong penasihat untuk memandu dialog dan menyentuh alam bawahsadar nasabah, yang berperan besar dalam pengambilan keputusan. Buku ini menyajikan 22 “ungkapan ajaib” seperti “Apakah cocok untuk Anda?” dan “Coba bayangkan”, yang bisa menebalkan pengaruh Anda dalam kehidupan pribadi dan profesi.
“Saya amati, baik sedang menulis surel atau berbincang dengan seseorang, terlebih saat sedang menjadwalkan janji temu, ‘Bagaimana kalau ini?’ atau ‘Apakah bisa kalau hari ini?’ Dan sekarang setiap kali saya tersadar akan hal itu, saya ubah menjadi, ‘Apakah cocok untuk Anda jika begini?’ Halus memang, tapi saya rasa pengaruhnya terhadap pikiran bawahsadar lawan bicara sangat besar. Awalnya coba-coba, tapi sekarang ekspresi itu sudah jadi bagian dari kamus ungkapan saya sehari-hari.
“Ungkapan lain yang saya petik dari buku itu adalah ‘Coba bayangkan’. Saya suka sekali cara Jones menerangkannya. Dongeng kanak-kanak selalu diawali dengan ‘Pada suatu ketika’, dan frasa itu langsung membuka pikiran dan imajinasi kita akan kata-kata yang dibacakan untuk kita atau yang kita baca. Bayangkan, ternyata sesimpel berkata, ‘Coba bayangkan’ dan pikiran kita pun tergugah. Kantor kami juga membuka konsultasi untuk banyak perusahaan. Saya katakan kepada mereka, ‘Coba bayangkan, pada akhir tahun depan, perusahaan Anda lebih kaya dari tahun ini’. Perhatian mereka langsung terpikat dan cara pandang mereka terhadap perusahaannya pun berubah.”
—Brendan Clune Walsh, anggota 13 tahun MDRT, Detroit, Michigan, AS
► Mesa Para Una oleh Caro Saracho (terjemahan ke bahasa Inggris: Table for One oleh Sharmila Bhushan) melukiskan perjalanan jenaka seorang wanita yang memilih melajang dan bahagia di dunia modern ini.
“Mesa Para Una begitu menggetarkan sampai-sampai saya mengirim pesan Instagram kepada penulisnya untuk berterima kasih. Dia menanggapi pesan saya, dan itu pertama kalinya saya tidak merasa sendirian. Saya mulai giat bekerja, merangkul kebiasaan baik, menjauhi pendapat usang, mengenal akrab diri sendiri, dan mengukur kesuksesan dalam hal penghasilan, prestasi, keputusan penting, dan perkembangan diri. Saya belajar hal baru dan sadar bahwa ada banyak pertanyaan yang ingin saya jawab untuk diri sendiri dan, tentu, saya bukan satu-satunya. Di hadapan saya terbentang tujuan. Saya akan menjadi penasihat terbaik untuk kaum Hawa. Kita tak harus berjalan sendirian.”
—Andrea Lopez Villasenor, anggota tujuh tahun MDRT, Guadalajara, Jalisco, Meksiko
► The Power of Zero oleh David McKnight
Dengan hitungan sederhana dan mengingat realitas fiskal anggaran federal A.S., McKnight tegaskan bahwa pajak akan naik. Dia menjabarkan aneka strategi, seperti Roth IRA dan asuransi jiwa untuk meminimalkan atau mengeliminasi pajak di masa pensiun dengan tujuan mencapai braket pajak nol persen.
“Buku ini menunjukkan perlunya menggeser paling tidak sebagian aset Anda ke jenis aset bebas pajak mengingat seperti apa pajak akan naik nantinya. Saya sudah bisa membantu sebagian nasabah, termasuk diri saya sendiri, untuk sampai ke titik nol. Saya suka konsep bauran asuransi jiwa dengan rider penyakit kronis. Itu cara bagus mengantisipasi semua risiko, dan jika asuransi perawatan hari tuanya tidak digunakan, uangnya tetap ada. Sepuluh tahun lalu, saya mulai mendampingi nasabah pasutri — saat itu usia mereka paruh 50an — dan kami terapkan konsep The Power of Zero. Kami buat beberapa ‘ember’ investasi berisi aset dengan pajak tangguhan, bebas pajak, dan dapat dikenai pajak; lalu, kami geser sebagian dari aset dengan pajak tangguhan ke aset bebas pajak, entah itu Roth IRA atau asuransi jiwa bernilai tunai. Pinjaman nilai tunai dengan skema non-direct recognition dan polis asuransi indexed universal life tertentu paling pas untuk opsi pelengkap dana pensiun. Sekarang, saat nasabah siap-siap pensiun dengan beberapa sumber dana tarikan dan sebagian besar dana ada di ember bebas pajak, masa pensiun pun akan sangat menguntungkan baginya. Dia punya tabungan pensiun memadai, Jaminan Sosial, dan penghasilan dari peternakan. Dan karena keberhasilan itu, sekarang saya mendampingi dua dari lima anak-anaknya yang sudah berkeluarga.”
—Daniel Turnwald, IAR, LUTCF, anggota 12 tahun MDRT, Ottawa, Ohio, AS
► The Psychology of Money: Timeless Lessons on Wealth, Greed and Happiness oleh Morgan Housel adalah kumpulan cerita pendek tentang perilaku ganjil orang saat berurusan dengan uang.
“Saya sudah menulis banyak artikel untuk majalah. Saat pasar turun baru-baru ini, saya mendahului tren dengan menulis artikel tentang arah gerak pasar dan mencoba mencegah kepanikan. Buku Housel ini salah satu buku terbaik yang pernah saya baca untuk edukasi nasabah dan sumber penulisan artikel tentang hal yang perlu dihindari saat pasar sedang turun.”
—Marc A. Silverman, CFP, ChFC, anggota 40 tahun MDRT, Miami, Florida, AS
► Leading at the Edge: Leadership Lessons from the Extraordinary Saga of Shackleton’s Antarctic Expedition, oleh Dennis N.T. Perkins, Margaret P. Holtman, Jillian Murphy, Paul R. Kessler dan Catherine McCarthy, soroti 10 prinsip kepemimpinan yang diterapkan Ernest Shackleton untuk menertibkan kekacauan dan menjaga 27 anggota kru jelajah kutubnya tetap hidup, bersatu, dan pulang dengan selamat setelah terdampar 20 bulan selama ekspedisi Antartika yang hampir fatal, dengan perlindungan dan sumber daya minimal.
“Buku ini mudah dikunyah. Bisa dibaca satu bab saja, atau bisa dibaca utuh. Tidak terlalu panjang. Buku-buku bisnis yang cenderung kita pilih adalah yang bercerita tentang kegagalan, tapi buku Shackleton menjabarkan pelajaran kepemimpinan saat nyawa jadi taruhan. Segelintir saja dari kita yang pernah menghadapi konsekuensi dari keputusan buruk. Buku ini menggambarkan dengan apik fakta-fakta terdamparnya tim ekspedisi Shackleton dan cara mereka menghadapinya. Keselamatan tim bergantung erat pada tiap orang anggotanya, dan Shackleton mampu membendung ekspektasi, menjaga agar krunya tidak saling menyalahkan ketika kondisi tak lagi tertahankan, dan menyatukan tim ke dalam satu inisiatif. Inisiatif besarnya adalah bisa keluar dari kekacauan, tapi bagaimana menerjemahkannya ke seluruh anggota tim? Shackleton tidak hanya punya misi besar, tapi juga memecahnya ke tugas dan kemenangan kecil setiap hari. Hal sesederhana mengumpulkan seember air pun dirayakan bersama-sama. Dia mampu memfokuskan ulang visi besarnya. Ibarat kalau bisnis kita sedang bagus, visi besarnya adalah menambah nasabah dan menambah aset kelolaan baru, tapi yang tidak kita sadari adalah bahwa untuk tiap orang di dalam tim, aksi nyatanya bisa sesimpel rutinitas mencari seember air dan membuatnya layak diminum oleh semua. Yang saya suka dari buku ini adalah caranya menyikapi visi besar dan memahami bahwa mencari air setiap hari lebih penting dari mencari jalan untuk beranjak ke tempat yang perlu dituju. Sangat praktis diterapkan di dunia usaha dan sikap memimpin dalam prosesnya.”
—Brian D. Heckert, CLU, ChFC, anggota 36 tahun MDRT dan Mantan Presiden MDRT, Nashville, Illinois, AS
► The Checklist Manifesto oleh Atul Gawande
Daftar periksa sederhana dipakai oleh pilot, di bidang medis, dan untuk membangun pencakar langit agar detail krusial tidak terlewatkan.
“The Checklist Manifesto sungguh mengena karena menunjukkan bahwa ada hal tertentu yang kita rasa tidak perlu daftar periksa karena memang harus dikerjakan. Misalnya, pembayaran dari nasabah tentu tak boleh luput disetorkan. Tapi sekarang langkah itu kami sertakan ke daftar periksa karena ada hal-hal lain yang harus terjadi tapi mudah terlewatkan, seperti mendapatkan tanda terima yang harus dikirim ke nasabah, dlsb. Jadi, kami utak-atik lagi alur perencanaan keuangannya dan beralih dari lembar kerja Excel yang tidak memuat tiap tugas ke alur kerja yang diinkorporasikan ke dalam sistem CRM, yang memuat semuanya, seperti jumlah Jaminan Sosial yang akan diterima nasabah saat pensiun, usia pensiun yang ditetapkan, dan semua keping informasi lain yang tadinya tidak dibakukan sebagai langkah kerja. Alasan kami sampai seterperinci itu adalah agar tiap orang bisa menangani nasabah yang sama tanpa harus mengulang prosesnya.”
—Mark D. Olson, CFP, MSFS, anggota 25 tahun MDRT, Austin, Texas, AS
Kontak
Brian Heckert bdheckert@gmail.com
R.J. Kelly rj@wealthlegacygroup.com
Mark Olson mdolson67@gmail.com
Marc Silverman marc.silverman@hubinternational.com
Daniel Turnwald dan@yourjourneyfinancial.com
Andrea Villasenor andrea@andreavillasenor.mx
Brendan Walsh brendan@catalyst-sg.com