Strategi win-win solution dengan memprioritaskan kebutuhan nasabah daripada kepentingan pribadi
Roben Dharmadi Djafar menunjukkan inti dari win-win solution dengan memprioritaskan kebutuhan nasabah daripada kepentingan pribadi. Cara ini memastikan bahwa baik dia maupun nasabahnya sama-sama mendapatkan manfaat dari setiap interaksi.
Dalam industri asuransi, menjaga integritas dan membangun hubungan saling menguntungkan antara penasihat keuangan dan nasabah bukan hanya sekadar tugas, melainkan fondasi utama bagi kesuksesan jangka panjang. Roben Dharmadi Djafar, penasihat keuangan berpengalaman, meyakini bahwa prinsip win-win adalah inti dan kunci dalam industri asuransi.
Prinsip win-win dalam praktik keuangan
"Prinsip win-win adalah landasan utama dalam pendekatan saya di praktik keuangan. Bagi saya, hubungan yang baik antara penasihat keuangan dan nasabah bukan sekadar urusan bisnis, melainkan komitmen untuk menciptakan keseimbangan yang saling menguntungkan. Prinsip ini tercapai jika kita tidak egois, tidak hanya fokus pada pencapaian pribadi, dan tidak tertekan oleh target. Dalam setiap interaksi, saya selalu berusaha untuk menempatkan kepentingan nasabah di atas kepentingan pribadi saya. Dengan mengutamakan kebutuhan nasabah dan menjauhi segala kepentingan pribadi, saya memastikan solusi yang saya tawarkan memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan," jelas Djafar.
Ketika berbicara tentang ekspektasi nasabah, Djafar menerapkan pendekatan yang hati-hati dan realistis. Ia menyadari bahwa harapan nasabah dalam dunia keuangan seringkali sangat tinggi dan kadang tidak realistis. Di Indonesia, di mana nasabah sering merasa seperti "raja," Djafar mengelola harapan dengan sangat cermat.
Ia memastikan bahwa informasi yang diberikan realistis dan tidak membuat janji-janji yang tidak bisa dipenuhi. Menurut Djafar, memberikan harapan yang realistis adalah kunci untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan nasabah. Ia selalu berusaha memberikan gambaran yang sesuai dengan kenyataan, menjaga profesionalisme dalam setiap langkahnya. Djafar menekankan pentingnya kejujuran dan transparansi dalam peran seorang penasihat keuangan, terutama saat menjelaskan batasan dan potensi dari strategi yang diusulkan. Dengan pendekatan ini, Djafar membantu nasabah memahami kondisi keuangan mereka dengan lebih baik dan menetapkan harapan yang realistis sesuai situasi sebenarnya.
Membangun hubungan erat dan saling memahami
Djafar menjalin hubungan yang sangat dekat dengan nasabahnya, menciptakan ikatan yang lebih dari sekadar hubungan bisnis . Ia memahami bahwa kepercayaan adalah fondasi utama dalam industri asuransi, dan berusaha keras untuk membangun kepercayaan tersebut melalui kedekatan yang tulus. Djafar tidak hanya mendengarkan kebutuhan nasabah, tetapi juga memahami aspirasi dan kekhawatiran mereka. Dengan pendekatan yang empatik, Djafar memastikan bahwa nasabah merasa didengar dan dihargai, sehingga mereka dapat mempercayakan keputusan finansial penting kepada Djafar dengan keyakinan penuh.
"Hubungan yang saya bangun dengan nasabah melampaui batasan profesional dan berkembang menjadi hubungan yang lebih personal, seperti hubungan antara teman atau bahkan saudara. Ketika kami saling membutuhkan bantuan, kami tidak sungkan untuk meminta bantuan," kata Djafar. "Dengan memberikan dukungan yang konsisten dan hadir pada saat-saat penting, saya memastikan bahwa nasabah selalu merasa didukung, baik secara profesional maupun personal. Hal ini menciptakan suasana kepercayaan yang membuat nasabah tidak ragu untuk mengandalkan saya dalam setiap keputusan finansial mereka."
Dengan sikap ini, Djafar berhasil memenangkan hati nasabah dan menciptakan loyalitas yang kuat. Kepercayaan yang terbangun dari hubungan ini menjadi modal berharga baginya dalam menjalankan tugas sebagai penasihat keuangan, karena nasabah merasa aman dan yakin bahwa mereka berada di tangan yang tepat.
Strategi mendengarkan sebagai kunci sukses
Dalam perannya sebagai penasihat keuangan, Djafar mengutamakan pendekatan yang berfokus pada mendengarkan daripada berbicara. "Saya hampir tidak pernah menawarkan produk sampai ada yang menanyakan produk kepada saya," ungkapnya. Dengan cara ini, ia memastikan bahwa ia benar-benar memahami kebutuhan dan keinginan nasabah sebelum memberikan solusi yang tepat.
Pendekatan ini memungkinkan Djafar untuk memberikan lebih dari sekadar nasihat finansial; ia juga memberikan dukungan emosional yang sering dibutuhkan oleh nasabah. Ketika seseorang merasa didengar dan dipahami, mereka lebih cenderung untuk terbuka dan mempercayai solusi yang ditawarkan. Djafar menyadari bahwa menjadi penasihat keuangan tidak hanya tentang angka dan strategi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan memberikan kenyamanan.
Contoh konkret dari pendekatan ini adalah saat Djafar membantu sebuah keluarga yang baru saja kehilangan kepala keluarga mereka . Dalam situasi penuh kesedihan dan kebingungan, ia tidak hanya hadir sebagai penasihat keuangan tetapi juga sebagai sosok yang memberikan ketenangan dan dukungan. Kehadirannya membantu keluarga tersebut dengan dana yang sangat diperlukan untuk melanjutkan kehidupan dan gaya hidup mereka. Anak dari nasabah tersebut bahkan memanggil Djafar ‘ayah’ karena perannya yang begitu berarti pada saat keluarga tersebut paling membutuhkan.
Ini adalah bukti nyata bahwa pendekatan yang mengutamakan mendengarkan dan empati dapat menciptakan hubungan yang lebih dari sekadar profesional, tetapi juga hubungan yang penuh makna dan rasa saling memiliki.
Contact: MDRTeditorial@teamlewis.com